PATROLISERGAPNEWS.ID – BANDA ACEH – Kabar beredar kencang di media
Kementerian PU mendapatkan anggaran Rp 110,95 pada tahun 2025 untuk pembangunan bendungan dan renovasi pasar Mukarram salah satu warga desa alu Sijuk kecamatan peudada Rabu 11/12/24.
kepada awak media ini mengatakan,iya mempertanyakan kepada pemerintah apakah anggaran sebesar itu sudah termasuk untuk pembangunan waduk paya laot dan paya sikameh yang sudah cukup dangkal sehingga ribuan masyarakat petani sawah kecamatan Peudada wilayah timur sudah bertahun-tahun tidak bisa beraktivitas tani secara maksimal akibat kekeringan menjadi sawah tadah hujan.
Walau sudah hampir seratus tahun Indonesia merdeka,namun petani di desa ini belum merasakan nikmatnya bertani akibat irigasi yang tidak dibangun oleh pemerintah dan lagi wadu yang dangkal tidak mendapatkan perhatian serius, sehingga petani setiap tahun menanggung kecewa akibat musim tanam yang tidak pasti di lahan sawah tadah hujan,
“Dimana tekadang datang banjir di musim hujan kering total di museum kemarau padi yang telah disemai terpaksa di relakan mati kekeringan petani selalu menjerit atas gagal panen
Mukarram berharap kepada pak mantri hendaknya memperhatikan petani di desa desa. semenjak indonesia merdeka belum dirasakan nikmat bertani, sementara menteri-menteri asyik mengembangkan pembangunan cuma di pulau jawa saja lho pak, sedang masyarakat bawah belum merdeka dalam bertani pak,percuma anggaran triliunan setiap tahunnya kalau penerima manfaat tidak sampai ke tingkat bawah.
Selanjutnya muka ram berharap kepada bapak presiden yang baru prabowo Subianto untuk menata ulang para menteri nya agar mereka tahu ada petani di tingkat desa yang masih menjerit jerit menghiba perhatian pemerintah pusat untuk dapat merasakan nikmat kemerdekaan.
Pilu rasanya bila dikenang hampir 100 tahun indonesia merdeka tapi negara irigasi saja belum bisa diberikan pada rakyatnya, kalau kita bekaca dari kenyataan ini sungguh ironinya bisa terwujud program presiden untuk menjadikan indonesia negara penghasil beras terbesar tidak lagi di impor akan tetapi berpikir untuk mengekspor,mustahil kalau saja keluhan petani tidak bisa terbenahi.
Sekali lagi kami berharap kepada presiden prabowo dan bapak menteri hanggodo untuk serius dan peduli terhadap petani di kelas bawah khususnya di kecamatan peudada kabupaten bireuen provinsi aceh tutup mukarram.
#patrolisergapnews.id
(Fakhrol)
