PATROLISERGAPNEWS.ID – Aktivitas kelompok mafia BBM di Banyumas Jawa Tengah kian meresahkan. Dengan terang terangan melakukan pengecoran BBM jenis solar di salah satu SPBU Kalibagor, sehingga menimbulkan pertanyaan Aparat Penegak Hukum kemana?. SPBU 44,531.36 Kalibagor diduga menjadi sumur melimpah bagi para kelompok Mafia itu. Meski sudah santer diberitakan media namun hingga saat ini tidak ada penindakan dari APH dan BPH.
“Dari hasil dokumentasi Awak media dilokasi, sopir yang membawa kendaraan yang sudah dimodifikasi terlihat akrab dengan petugas SPBU. Bahkan kondisi itu turut dibenarkan warga setempat, sumber menyebutkan kegiatan pegawai SPBU dan mafia solar seakan terlihat sudah berkompromi untuk melakukan bisnis ilegal tersebut.
‘$ering mas, mobil masuk langsung keluar namun tidak berselang lama masuk lagi dengan menukar nomor plat mobil nya. Solar habis gara gara itu, juga kemaren ada Bus di begitukan juga, padahal saya lihat masih ada, karena ada mobil box masuk saya liat sedang ngisi soalar mas,”ungkap sumber yang minta jati dirinya tidak disebutkan, (24/07/2025).
“Lanjut kata sumber, sebelumnya juga malam tanggal 23, sekitar jam 02 malam dia melihat ada tiga mobil truck mondar mandir mengisi solar je SPBU. Kata sumber, itu biasanya ganti plat dulu setiap kali mengisi di sekitar sebrang pom bensin tepatnya di depan depo LPG.
“Saat dilakukan konfirmasi kepegawai SPBU oleh awak media, dari pengakuan operator, tenyata bos mafia berinisial OP. Bahkan dengan gamblang nya dia mengatakan, selain OP ada juga kelompok lain yang melakukan pengecoran ilegal di pom bensin tersebut.
“Itu yang ngisi solar disini bukan cuma kelompok OP, tapi juga ada kelompk lain yang ngisi,” ucap operator dengan gamblang, tanpa rasa bersalah karena kegiatan di pom bensin tersebut telah melanggar hukum.
Masih di SPBU, tidak berselang lama, sopir truk box yang hendak mengisi solar memberikan pengakuan mengejutkan, dirinya bersama beberapa temannya teryata sudah sering bahkan berkali kali mengecor solar di SPBU tersebut.
“Ini sudah biasa bang, ada juga beberapa mobil yang ngisi tapi beda bos, jadi di daerah banyumas ini bukan hanya satu bos. Dan itu kalo ngisi biasa umum di sini mas, kalo isi 500 ribu kami kasih untuk operator 25 ribu,” kata sopir.
Fenomena ini bukan hanya meresahkan tetapi menyulut amarah publik terhadap pembiaran yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Sudah sangat sering di publikasikan di media masa namun sampai saat ini belum ada tindakan apapun dari APH dan Migas.
Sungguh ironis berbagai aktor terlibat dalam praktik ilegal ini tidak hanya menyeret mafia luar Wilayah Banyumas tapi juga menunjuk hidung oknum petugas SPBU itu sendiri. Modus operasi mereka begitu terang terangan mobil modifikasi, dengan leluasa mengisi BBM tanpa hambatan seolah mereka warga negara yang kebal hukum.
Pemandangan ini terlihat jelas didepan publik atau masyarakat. Menciptakan kesan bahwa ada “tangan tangan tak terlihat yang melindungi kejahatan ini. Masyarakat berharap kepada BPH Migas dan APH jangan tutup mata dan telinga hal seperti ini juga bukan hanya SPBU ini saja tapi juga SPBU nakal lainnya.
“Masyarakat jangan sampai dibuat tidak percaya lagi dengan Penegak Hukum di negara tercinta kita ini, menyuarakan kekecewaan publik terhadap mandulnya penegakkan hukum di Kabupaten Banyumas ini,” ungkap Tri, aktivis dimasyarakar.
Tri berharap, dengan terbitnya berita ini para pemangku kebijakan seperti APH atau BPH untuk segera menindak lanjuti informasi ini dari tingkat Daerah sampai tingkat Pusat khususnya Mabes Polri.
#patrolisergapnews.id
( Robet )