PATROLISERGAPNEWS.ID – Semarang – 26 April 2025, Di balik hiruk-pikuk kehidupan urban Kota Semarang, tersimpan kisah historis yang menarik di wilayah timur kota ini, tepatnya di daerah Bangetayu. Nama ini tidak hanya menjadi penanda geografis, namun juga menyimpan cerita panjang mengenai perjalanan sejarah dan budaya masyarakatnya.
Menurut penuturan Seneng kepada media patrolisergapnews.id Abimanyu budayawan dan pemerhati masyarakat setempat dan hasil riset sejarah lisan, nama “Bangetayu” berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa: “banget” yang berarti “sangat” atau “teramat”, dan “ayu” yang berarti “indah” atau “cantik”. Sehingga secara harfiah, “Bangetayu” bisa diartikan sebagai “sangat indah”.
Namun, ada versi lain yang berkembang dalam masyarakat. Dalam catatan lama dan cerita turun-temurun, Bangetayu dulunya adalah sebuah kawasan peristirahatan para bangsawan dari Kerajaan Mataram Islam ketika melakukan perjalanan ke wilayah pesisir utara.
“Konon, daerah ini memiliki panorama alam yang sangat memesona dengan hamparan sawah, sungai kecil, dan udara yang sejuk, sehingga dijuluki banget ayu oleh para bangsawan tersebut.
Kawasan Bangetayu sendiri kini terbagi menjadi beberapa kelurahan seperti Bangetayu Wetan dan Bangetayu Kulon, yang masih mempertahankan nama aslinya sebagai bentuk pelestarian warisan sejarah.
Budayawan lokal, GUSTI Noeng, menyebutkan bahwa pelestarian nama-nama bersejarah seperti Bangetayu penting untuk menjaga identitas dan jati diri daerah. “Nama itu bukan sekadar sebutan, tapi cerminan memori kolektif masyarakat. Kita bisa melihat bagaimana penghargaan terhadap alam dan estetika sangat kental dalam penamaan wilayah ini,” ujarnya.
Meski kini wajah Bangetayu telah berubah menjadi kawasan permukiman padat dan pusat aktivitas ekonomi, masyarakat setempat tetap menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur mereka.
Dengan menggali dan memahami asal-usul nama seperti Bangetayu, generasi muda diharapkan dapat lebih mencintai dan menghargai sejarah daerahnya sendiri. Karena dari sanalah akar kebudayaan itu tumbuh.
#patrolisergapnews.id
( Senang )