PATROLISERGAPNEWS.ID – Boyolali, Jawa Tengah – Warga Dusun Joho, Desa Sambeng, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali terus hidup dalam kekhawatiran akibat longsor yang terjadi di tepian aliran Sungai Lanang. Bencana ini sudah berlangsung selama delapan tahun, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.
Longsor yang terus menggerus lahan warga telah menyebabkan kerusakan parah. Dua rumah milik warga atas nama Cono dan Gomo bahkan terpaksa dibongkar karena tanahnya tidak lagi stabil. Sementara rumah milik Agus Purnomo, meski secara fisik masih berdiri, tidak bisa dihuni karena posisi bibir longsor hanya berjarak kurang dari setengah meter dari bangunan. Warga khawatir longsor akan bertambah parah, terutama saat musim hujan.
“Rumah saya sudah tidak bisa ditempati. Takut sewaktu-waktu ambruk karena tanah di belakang sudah habis terkikis Sungai Lanang,” tutur Agus Purnomo dengan nada sedih. Ia juga menambahkan bahwa selama ini tidak ada bantuan atau perhatian langsung dari pemerintah, meskipun laporan dan permintaan sudah berulang kali disampaikan.
Sungai Lanang diketahui mengalami erosi terus-menerus yang menyebabkan tanah di sekitarnya amblas sedikit demi sedikit. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya tanggul penahan atau struktur pengaman di sepanjang tepi sungai yang berbatasan langsung dengan permukiman warga.
Kepala Desa Sambeng, Bambang Budiyono, yang baru menjabat selama setahun, mengatakan bahwa pihak desa sudah melakukan upaya darurat. “Kami pasang penghalang dari bambu di bibir tanah yang longsor, walaupun itu hanya sementara. Kami juga terus koordinasi dengan pihak kecamatan dan kabupaten agar ada penanganan lebih lanjut,” jelasnya.
Tiga rumah telah terdampak parah dan tidak bisa dihuni, sementara warga lain di sekitar Sungai Lanang kini hidup dalam kecemasan. Tim media memberitakan hal ini agar menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah Boyolali dan instansi terkait, mengingat kondisi ini sudah berlangsung terlalu lama tanpa solusi konkret.
Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan dengan solusi permanen, baik berupa penanganan teknis, tanggul pengaman, maupun bantuan relokasi bagi keluarga terdampak.
( Purwanto Renjes )